KENAPA WANITA MUDAH MARAH MENJELANG HAID?

KENAPA WANITA MUDAH MARAH MENJELANG HAID?


Assalamualaikum Wr. Wb.
Semangat pagi Sahabat Rose V ❤
.
Yuk… mari kita simak ☺☺☺☺
.
Mudah marah dan tersinggung menjelang haid adalah salah satu gejala Premenstruasi Wanita (PMS). Beberapa peneliti dari Universitas California, Amerika Serikat baru-baru ini merilis hasil penelitian mereka yang menjawab pertanyaan kenapa PMS suka marah?

Penyebab suasana hati wanita tidak stabil menjelang mentsruasi ternyata bukan hormon, melainkan karena terjadinya respons sel otak yang disebut reseptor gamma-aminobutyric acid (GABA).

Penelitian dilakukan dengan memindai otak wanita yang menderita Premenstrual Dysphoric Disorder (PMDD), adalah jenis gangguan disforik pramenstruasi. Gejala PMDD lebih parah daripada yang dialami oleh wanita dengan Premenstrual Syndrome (PMS).

Hasil pemindaian pada beberapa otak wanita dengan PMDD menunjukkan telah terjadi peningkatan aktivitas di otak kecil. Lonjakan yang tinggi menunjukkan kondisi emosi yang semakin buruk.

Fungsi sel GABA pada otak adalah untuk membatasi aktivitas-aktivitas yang terkait dengan stres dan kecemasan. Pada wanita yang menderita PMDD, hormon progesteron akan mengubah bentuk reseptor GABA pada otak kecil.
Perubahan bentuk tersebut yang terjadi saat menjelang menstruasi membuat sel GABA akan sulit mengontrol perasaan cemas dan stres.

Meski pemindaian hanya dilakukan kepada wanita dengan PMDD, studi ini cukup mewakili kondisi wanita secara umum.
Menstruasi adalah sebuah siklus normal pada wanita yang terjadi setiap bulan. Saat menstruasi wanita akan mengeluarkan darah dari vagina dengan kuantitas yang berbeda-beda antara satu wanita dengan wanita lainnya. Pada saat menjelang menstruasi wanita akan mengalami beberapa gejala yang disebut Premenstrual Syndrome (PMS).

PMS – Depresi Berat

Antara 3 dan 8 persen wanita yang menstruasi memiliki kondisi yang lebih parah yang disebut gangguan dysphoric pramenstruasi (PMDD). Para wanita ini mengalami depresi berat satu atau dua minggu sebelum menstruasi mereka. Dengan PMDD, depresi berat dan iritasi ekstrem adalah gejala yang paling utama. PMS lebih ringan dan biasanya melibatkan gejala-gejala menstruasi fisik, serta gejala-gejala emosional.

Wanita dengan riwayat keluarga depresi atau yang sebelumnya mengalami depresi pascapartum memiliki peningkatan risiko PMDD, yang termasuk dalam daftar penyakit mental American Psychiatric Association (Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders). Untuk dapat didiagnosis dengan PMDD, seorang wanita harus memiliki setidaknya lima gejala berikut saat menstruasi:

– Kesedihan mendalam atau putus asa, dengan kemungkinan pikiran untuk bunuh diri
– Kerumitan dan kemarahan yang bertahan lama, yang mungkin termasuk sering meledak
– Pada orang yang dicintai
– Perasaan tegang atau cemas
– Serangan panik
– Perubahan suasana hati
– Menangis
– Ketidak tertarikan dalam aktivitas dan hubungan sehari-hari
– Kesulitan berpikir atau fokus
– Merasa tidak terkendali atau kewalahan
– Kelelahan
– Energi rendah
– Mengidam makanan atau makan berlebihan

Gejala-gejala ini akan hilang segera setelah menstruasi dimulai. Jika gejala ini bertahan sepanjang bulan, itu bukan PMDD. Sebaliknya, penyakit mental atau fisik lain mungkin menjadi penyebabnya.
.
Kunjungi media sosial kami :
ig: 
forum diskusi: 
fanpage:
youtube:

Untuk mengunduh gambar/foto/video kami, gunakan aplikasi RosevGo yang bisa didapatkan di Google Playstore.

Related posts

Leave your comment Required fields are marked *