Resiko Penggunaan KB Tubektomi Bagi Wanita

Tubektomi adalah salah satu metode kontrasepsi yang permanen bagi wanita dengan dilakukan melalui prosedur pembedahan.

Tubektomi dilakukan dengan memotong atau menutup organ tuba falopi sehingga sel telur tidak dapat masuk ke rahim, sekaligus menghalangi sperma berenang ke tuba falopi. Berikut resiko yang dapat terjadi ketika memilih melakukan tubektomi.

  • Risiko yang dapat terjadi pada prosedur tubektomi yakni perdarahan, kerusakan organ seperti luka pada usus, kandung kemih, atau pembuluh darah, efek samping dari obat bius, dan infeksi pasca tindakan tubektomi. Nyeri pada panggul atau perut yang berkelanjutan juga dapat terjadi.
  • Kehamilan ektopik dapat terjadi jika tuba falopi tidak tertutup dengan sempurna.
  • Tubektomi memang memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi dalam mencegah kehamilan, namun beberapa wanita masih dapat kembali hamil setelah menjalani prosedur ini.
  • Tubektomi memiliki pengaruh yang tidak langsung pada hormon, sehingga memengaruhi kapan terjadinya menopause
  • Tidak dapat melindungi dari penyakit menular seksual, sehingga masih diperlukan alat kontrasepsi lain seperti kondom.
  • Sulit untuk dilakukan penyambungan tuba kembali apabila wanita yang telah menjalani tubektomi ingin kembali hamil.
  • Semakin muda usia seorang wanita melakukan tubektomi, maka semakin tinggi kemungkinan gagal.
  • Biayanya relatif besar.

Kunjungi media sosial kami :
website:
ig:
forum diskusi:
fanpage:
youtube:

Related posts

Leave your comment Required fields are marked *