
Bukan dengan resiko, melakukan program bayi tabung bemang dapat menjadi solusi untuk pasangan yang sulit memiliki momongan. Melakukan program bayi tabung memiliki peluang yang cukup tinggi keberhasilannya, namun jiga memiliki beberapa resiko komplikasi yang perlu dipertimbangkan dengan baik. Beberapa diantaranya adalah:
- Sindrom hiperstimulasi ovarium (OHSS)
Merupakan kondisi ovarium yang menghasilkan sel telur lebih banyak dari normalnya yang bisasanya terjadi akibat efek samping obat penyubur yang diberikan saat menjalani proses bayi tabung. Selain itu, wanita yang sangat kurus, obesitas, atau sedari awalnya memiliki jumlah sel telur yang sangat banyak juga bisa mengalami sindrom OHSS. Gejala OHSS meliputi sakit perut ringan, perut kembung, mual dan muntah, diare dan sesak napas serta terjadi peningkatan berat badan.
- Kelahiran kembar
Bayi tabung memang cukup banyak menghasilkan anak kembar. Kehamilan kembar sangat berisiko tinggi untuk persalinan prematur serta berbagai komplikasi lainnya seperti keguguran, preeklamsia, diabetes gestasional, anemia dan perdarahan hebat dan resiko operasi caesar lebih tinggi.
- Hamil diluar kandungan
Kehamilan ektopik adalah risiko bayi tabung yang perlu diwaspadai oleh perempuan. Kehamilan ini terjadi ketika sel telur yang sudah dibuahi menempel di tempat lain selain rahim, seperti di tuba falopi, rongga perut atau justru pada leher rahim.
Kunjungi media sosial kami :
website: https://bit.ly/2vsZocz
ig: https://bit.ly/2LkwLEx
forum diskusi: https://bit.ly/2yMpuvB
fanpage: https://bit.ly/2wshrj9
youtube: https://bit.ly/2Jruy8Z