Sewaktu menstruasi dinding rahim yang menebal akan luruh dan akhirnya menjadi darah. Darah menstruasi berbeda dengan darah yang keluar akibat luka di anggota tubuh. Salah satu perbedaannya adalah aroma, ketika menstruasi darah akan mengeluarkan aroma amis.
Mengapa darah menstruasi bisa berbau amis? Ini dia jawabannya :
- Lama darah tersimpan
Darah yang keluar dari miss v terjadi akibat peluruhan. Saat peluruhan terkadang darah tidak langsung keluar. Saat peluruhan ini terkadang darah tidak langsung keluar. Ada darah yang keluar langsung dalam jumlah banyak dan ada yang sedikit dan ada darah yang kadanga masih tertinggal. Darah yang tertinggal cukup lama di dalam missv biasanya bercampur dengan bakteri yang mengakibatkan aroma yang keluar sangat khas. - Darah bercampur dengan beberapa hal
Darah yang berbau amis mengandung zat besi yang tinggi. Semua darah yang ada di tubuh mengeluarkan bau yang sama meski darah menstruasi sedikit berbeda dan aromanya cukup khas. Perbedaan aroma ini terjadi karena beberapa faktor seperti tercampur dengan bakteri, tercampur dengan cairan miss v, dan jaringan yang mengelupas. Bau yang khas ini sebenernya normal dan tidak perlu khawatir. - Meningkatnya kelembaban miss v
Bau amis disebabkan oleh adanya bakteri (bacterial vaginosis). Ph di bagian miss v cenderung asam dan darah menstruasi cenderung basa, kelembaban basa menyebabkan bakteri senang untuk tinggal, namun bakteri normal tidak bisa hidup di miss v karena kelembaban berubah menjadi basa. Perbedaan pH yang menyebabkan bau amis. - Kurang menjaga sanitasi
Wanita yang kurang menjaga sanitasi dari miss v sewaktu menstruasi biasanya rentan mendapatkan aroma darah yang amis. Disarankan rutin mengganti pembalut paling tidak 4-6 jam sekali. - Darah menstruasi berlebihan
Saat darah menstruasi keluar terkadang berbeda-beda, darah yang keluar bisa banyak dan juga bisa sedikit. Gaya hidup mempengaruhi volume darah. Peluang terjadi infeksi semakin besar apabila darah yang keluar banyak
