Polip rahim yaitu pertumbuhan jaringan yang tidak normal pada dinding rahim atau endometrium, berwarna merah dan lembut. Polip dapat berbentuk bulat atau oval, dan ukurannya bervariasi dari beberapa milimeter (seukuran biji wijen) hingga beberapa centimeter (seukuran bola golf), atau lebih besar. Beberapa polip bersifat kanker atau berubah menjadi kanker, kebanyakan polip jinak. Jenis pertumbuhan ini dapat mempengaruhi kesuburan dan menstruasi wanita. Wanita bisa terserang di usia berapa pun, namun umumnya terjadi pada wanita di usia 40 tahun.
Gejala polip rahim pada tiap penderita berbeda-beda. Beberapa gejala umum yang mungkin dialami penderita meliputi:
- Menstruasi yang tidak teratur, misalnya jarak siklus menstruasi yang terlalu dekat. Jarak siklus menstruasi yang normal adalah 21 hingga 35 hari.
- Menstruasi dengan durasi atau volume perdarahan yang berlebihan (menorrhagia).
- Perdarahan di luar siklus menstruasi.
- Perdarahan setelah menopause.
- Sulit atau tidak bisa hamil (infertilitas).
Penyebab polip rahim belum diketahui secara pasti. Salah satu faktor yang diduga dapat memicu munculnya penyakit ini adalah perubahan kadar hormon estrogen setiap bulan. Selain faktor yang diduga menjadi penyebab, terdapat beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko polip diantaranya :
- Usia, wanita yang mengalami pre-menopause atau sudah mengalami menopause rentan terkena polip.
- Obesitas.
- Konsumsi obat payudar*.
- Hipertensi.
Sampai saat ini belum ditemukan adanya pencegahan yang diupayakan untuk mencegah terjadinya polip rahim. Namun bagi wanita yang sudah pernah berhubungan seksual, sangat dianjurkan untuk melakukan pengecekan ginekologi secara rutin terutama jika memiliki riwayat memiliki polip rahim sebelumnya, upaya pencegahan selanjutnya adalah dengan menjaga berat badan agar tetap ideal.