Apa itu kista bartholin?

Kista bartholin adalah pembengkakan atau tonjolan pada satu maupun kedua sisi miss v. Kista barholin terbentuk ketika terjadi penyumbatan pada saluran kelenjar bartholin. Kista bisa berukuran kecil dan tidak menimbulkan rasa sakit, namun bisa juga sebaliknya. Cairan yang dikeluarkan oleh kelenjar bartholin mengalir melewati saluran langsung menuju miss v. Saluran yang tersumbat akan menampung kelebuhan cairan kemudian berkembang menjadi kista. Kista bartholin dapat membesar setelah berhubungan seksual. Kista ini apabila tidak terinfeksi dapat berbentuk benjolan yang tidak terasa nyeri, tapi akan menyebabkan daerah kewanitaan terlihat membengkak atau berwarna kemerahan, serta membuat tidak nyaman ketika duduk maupun berjalan. Wanita di semua jenjang usia memiliki peluang mengidap kista bartholin. Namun, wanita berusia 20-29 tahun memiliki risiko yang lebih tinggi. Gejala kista yang terinfeksi yaitu nyeri yang semakin memburuk sehingga membuat kesulitan berjalan, duduk atau bergerak; demam dan menggigil; area vulva membengkak; keluar cairan berupa nanah dari kista, kondisi seperti ini disebut sebagai abses bartholin. Peyumbatan kelenjar bartholin disebabkan oleh beberapa faktor seperti infeksi bakteri, iritasi jangka panjang, atau peradangan. Infeksi ini dapat disebabkan oleh bakteri E. Coli dan juga bakteri lainnya yang memicu penyakit menular seksual, seperti klamidia dan gonore.
Pengobatan kista tergantung pada kondisi kista, apabila kista masih kecil dan tidak menimbulkan gejala apa pun dapat hilang dengan sendirinya, Gejala berat seperti timbul rasa nyeri atau infeksi segera diperiksakan ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.