Hormon Estrogen adalah sebutan pada sekumpulan hormon yang memiliki peran penting dalam perkembangan dan pertumbuhan karakteristik seksual wanita serta proses reproduksi. Hormon ini tidak hanya diproduksi dalam tubuh perempuan, tapi juga terdapat dalam tubuh pria dengan kadar yang jauh lebih rendah. Hanya saja peran hormon estrogen dalam tubuh pria belum diketahui secara pasti.
Hormon Estrogen sendiri memiliki fungsi pada tubuh wanita yaitu :
1. Membantu menjaga suhu tubuh.
2. Menunda hilangnya daya ingat.
3. Membantu mengelola bagian otak yang mempersiapkan tubuh untuk perkembangan seksual dan reproduksi.
4. Merangsang matangnya indung telur serta merangsang permulaan siklus menstruasi wanita. Kondisi ini menandakan sistem reproduksi telah matang.
5. Merangsang kematangan rahim serta membantu mempersiapkan rahim sebagai tempat berkembangnya
6. Bersama progesteron, estrogen berperan mencegah pelepasan sel telur ketika pembuahan telah terjadi.
7. Estrogen yang terkandung dalam kontrasepsi oral dapat meredakan gejala transisi menopause dan kram di masa menstruasi, serta mengelola siklus menstruasi pada wanita dengan sindrom polikistik ovarium (PCOS).
8. Merangsang perkembangan payudara di masa pubertas serta mempersiapkan kelenjar payudara untuk memproduksi ASI.
9. Estrogen sangat penting selama kehamilan karena dapat memperbaiki vaskularisasi (pembentukan pembuluh darah baru), transfer nutrisi guna mendukung perkembangan bayi, serta berperan dalam membantu janin berkembang dan matang.
Ada yang perlu kita ketahui tentang Hormon Estrogen. Ada tiga jenis hormon estrogen dengan fungsi yang berbeda-beda, tapi masih saling berhubungan.
1. Hormon estrogen jenis estradiol paling umum ditemukan. Sepanjang siklus haid, estradiol dalam darah seorang wanita kadarnya berbeda-beda. Kadar estradiol menjadi rendah tetapi konstan setelah seorang wanita menopause.
2. Hormon estrogen yang kedua yaitu estriol. Hormon estrogen ini diproduksi oleh plasenta pada masa kehamilan. Meskipun diproduksi dalam jumlah besar, estriol baru dapat ditemukan pada usia kehamilan sembilan minggu. Hormon ini akan terus meningkat, hingga persalinan.
3. Hormon estrogen jenis estron. Hormon estrogen jenis ini dapat menjadi penanda tingkat estrogen pada wanita yang telah memasuki masa menopause. Estron juga digunakan untuk mengukur estrogen pada wanita yang mengalami kanker ovarium dan pada pria yang mengalami kanker testikel. Kanker kelenjar adrenal juga dapat dideteksi menggunakan hormon estrogen tipe ini.
Mengingat pentingnya fungsi hormon estrogen pada tubuh, kekurangan hormon tersebut dapat menyebabkan gangguan kesehatan. Selain untuk mengurangi gejala menopause, ada beberapa kondisi lain yang membutuhkan terapi atau tambahan hormon estrogen, seperti:
1. Jumlah estrogen yang diproduksi tubuh tidak cukup.
2. Terlambatnya masa pubertas pada wanita, terutama perkembangan organ seksualnya.
3. Terjadinya radang vagina (atrophic vaginitis).
4. Adanya kelainan pada kulit kelamin (vulvar atrophy).
5. Adanya masalah ovarium seperti hipogonadisme atau kegagalan serta pengangkatan indung telur.
6. Membantu mencegah terjadinya pengeroposan tulang (osteoporosis) ketika wanita memasuki masa menopause.
7. Ketika masa pengobatan kanker payudara baik pada wanita maupun pria.
8. Ketika masa pengobatan kanker prostat pada pria.