Memiliki Keluarga Berencana (KB) setiap pasangan tentu membutuhkan perencanaan menunda kehamilan. Demi mendukung keberhasilan KB ada beberapa alat bantu sebagai salah satu upaya mewujudkan program Keluarga Berencana, pasangan suami istri dianjurkan menggunakan alat kontrasepsi yang dapat digunakan baik secara temporer maupun permanent. Temporer artinya jika penggunaan alat kontrasepsi dihentikan, maka masih ada kemungkinan pengguna dapat hamil kembali. Permanen adalah tindakan sterilisasi yang dapat membuat seseorang tidak akan dapat melakukan pembuahan lagi. Cara satu ini dilakukan bagi pasangan yang memang sudah memutuskan utuk tidak akan lagi menambah anak. Saat ini, sudah banyak sekali jenis alat kontrasepsi yang aman digunakan dan dapat dipilih untuk dipakai bagi pasangan yang ingin menunda kehamilan. Ada beberapa jenis kontrasepsi yaitu untuk temporer pil kb, suntik kb, implant dan untuk permanen vasektomi dan tubektomi.
Macam-macam alat kontrasepsi :
1. Pil KB
Pil KB bersifat temporer dan dibagi ke dalam 2 golongan yaitu jenis yang mengandung hormon progesteron dan kombinasi progesteron-estrogen. Alat kontrasepsi ini masih tergolong murah dan harus dikonsumsi setiap hari. Bahkan untuk beberapa jenis pil KB harus meminumnya di jam yang sama tidak boleh berbeda untuk memaksimalkan tingkat keberhasilannya. Meskipun begitu, tingkat keberhasilan dalam pengguanaan alat kontrasepsi ini terbilang cukup baik.
2. Suntik KB
Suntik KB dibagi menjadi 2 tipe, ada yang menunda kehamilan selama 1 bulan ada pula untuk 3 bulan. Jenis kontrasepsi ini hampir mirip dengan pil KB, namun jika pil KB harus rutin dikonsumsi setiap hari, sedangkan suntik rutin setiap 1 bulan atau 3 bulan sekali.
3. Implan/susuk
Kontrasepsi jenis ini merupakan penanaman sebuah benda kecil seukuran batang korek api yang dimasukkan ke bagian bawah kulit, umumnya pada lengan bagian atas. Impan termasuk dalam kategori KB temporer dengan jangka waktu pencegahan kehamilan selama 3 tahun.
4. IUD (Intra Uterine Device)
Atau yang sering dikenal dengan kontrasepsi spiral ini merupakan salah satu alat kontrasepsi yang cukup diminati oleh banyak pasangan di Indonesia. Selain karena jangka waktu pencegahan kehamilan yang cukup lama dan juga tidak memerlukan perawatan rumit, juga tingkat kegagalannya rendah.
5. Vasektomi
Vasektomi adalah tindakan KB yang dilakukan untuk menghentikan aliran sperma dengan cara menutup saluran vas deferens pada pria. Hal ini memerlukan tindakan medis atau operasi dan bersifat permanen. Bagi pasangan yang tidak ingin memiliki keturunan lagi biasanya akan menggunakan cara ini sebagai salah satu pilihan mencegah kehamilan.
6. Tubektomi
Tubektomi merupakan tindakan KB permanen atau sterilisasi pada perempuan yang dilakukan dengan cara memotong atau menutup tuba falopi sehingga sel telur tidak masuk ke dalam rahim, sekaligus menghalangi sperma untuk masuk ke dalam tuba falopi. Tindakan ini memerlukan operasi.
Banyak wanita yang menggunakan alat kontrasepsi hormonal untuk KB karena cukup efektif, tetapi metode tersebut mengganggu sistem hormon tubuh dan dapat memberikan efek samping serta dampak negatif bagi penggunanya. Berikut adalah efek samping dari KB hormonal atau temporer :
1. Sakit kepala, rasa tidak nyaman pada bagian dada, perubahan suasana hati
Efek samping ini biasanya terjadi pada wanita yang mengonsumsi pil kb. Hal ini dipengaruhi oleh peningkatan kadar hormon saat menggunakan pil kb. Alat kontrasepsi hormonal dapat mengganggu hormon pada tubuh. Sama seperti pada saat wanita datang bulan, suasana hati sering berubah secara tiba-tiba.
2. Mual
Reaksi ini kemungkinan akan hilang dalam 2 bulan. Cobalah untuk memastikan kembali kepada dokter mengenai cara penggunaannya.
3. Peningkatan berat badan
Pada awalnya kadar estrogen yang terkandung dalam kontrasepsi hormonal jauh lebih tinggi dibanding sekarang. Sehingga mungkin mempengaruhi berat badan baik akibat peningkatan nafsu makan maupun penumpukan cairan tubuh.
4. Gairah seks yang menurun
Jika mengalami hal ini Anda bisa mencoba jenis pil kb yang berbeda. Mungkin memerlukan pil kb yang memiliki kerja hormon menyerupai sifat hormon androgen untuk mengembalikan gairah seks. Gairah seks menurun apabila menggunakan suntik kb karena hormon progestin (mengentalkan lendir miss v). Suntikan progestin dapat mengubah makanan yang mengandung karbohidrat menjadi lemak yang sukut bereaksi terhadap air artinya semakin banyak kadar lemak di badan semakin sedikit pula kadar air di tubuhnya, hal ini membawa pengaruh pada miss v menjadi kering dan menimbulkan rasa sakit pada saat berhubungan sehingga menurunkan gairah seks.
5. Terganggunya siklus mentsruasi
Ini adalah efek samping yang sering terjadi karena mengalami perubahan siklus mentruasi menjadi lebih panjang atau lebih pendek. Kontrasepsi hormonal menekan penebalan dinding rahim yang biasanya luruh dalam bentuk darah menstruasi, sehingga tidak ada darah yang harus diluruhkan.