Pekerja Shift Malam Membuat Sulit Hamil?

Bekerja adalah hal yang harus dilakukan setiap orang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Banyak pekerjaan yang dapat dilakukan dengan jam kerja yang berbeda-beda. Jam kerja, waktu istirahat, dan waktu lembur diatur dalam Undang-Undang tentang Ketenagakerjaan. Umumnya batas jam kerja maksimal tenaga kerja di Indonesia adalah 8 jam perhari. Biasanya dimulai ari jam 8 pagi hingga jam 4 sore. Namun, tidak semua pekerja bekerja pada jam tersebut. Ada juga orang yang bekerja dengan ditentukan waktu kerjanya, contohnya kerja shift. Kerja Shift sendiri biasa diartikan sebagai pekerjaan pada jam tertentu yang diupayakan oleh perusahaan untuk memaksimalkan produktivitas. Kerja shift memang memiliki keuntungan bagi para pekerjanya, antara lain dapat melakukan aktivitas lain di pagi dan siang hari. Namun, berdasarkan hasil penelitian bahwa kerja shift dapat meningkatkan risiko gangguan tertentu dan memiliki dampak negatif bagi kesehatan pekerja, karena pada dasarnya jam internal tubuh kita dirancang untuk aktif pada siang hari dan tidur di malam hari. Bagi wanita yang sedang mengikuti program hamil dampak negatif yang timbul :
1. Mengganggu jadwal tidur
Sebuah penelitian membuktikan, bekerja shift membuat kualitas tidur juga dapat menurun. Penelitian lainnya juga menyebutkan pekerja shift memiliki kadar hormon seretonin yang rendah. Seretonin dikenal sebagai kontributor untuk perasaan sejahtera (bahagia). Seretonin dengan kadar normal akan memunculkan perasaan bahagia, tetapi pada waktu tubuh mengalami stres yang berlebihan, tubuh akan mulai menggunakan serotonin lebih banyak untuk mengkonsasi kondisi tersebut. Akibat kondisi stres yang meningkat tubuh tidak mampu menghasilkan serotonin lebih banyak untuk mengganti jumlah serotonin yang terpakai. Tubuh akan mengalami resesi yang dapat mengakibatkan depresi ringan hingga sedang. Semakin rendah kadar serotonin pada otak, maka depresi akan semakin parah.

2. Perubahan metabolisme
Bekerja shift malam hari membuat kadar hormon leptin menurun. Hormon tersebut berfungsi mengontrol berat badan, gula darah, dan kadar insulin. Perubahan hormon tersebut berdampak buruk bagi daya tahan tubuh, sehingga berbagai macam penyakit kronis lebih mudah menyerang.

3. Memicu obesitas dan diabetes
Tidur terlalu sebentar atau mengubah jam biologis dapat memicu. Hasil analisis Occupational and Environmental Medicine menyebutkan bahwa kerja shift mampu meningkatkan risiko diabetes tipe 2.

4. Meningkatkan risiko kanker
Penelitian dalam International Journal of Cancer menyebutkan bahwa bekerja di shift malam dapat meningkatkan risiko kanker payudara hingga 30% bagi wanita. Hal ini disebablan ketidakseimbangan hormon dalam tubuh, salah satunya melatonin yang seharusnya diproduksi ketika seseorang sedang tidur. Namun akibat bekerja tubuh tidak memproduksi hormon tersebut dan mengalami peningkatan risiko kanker.

5. Mudah cidera
Berdasarkan penelitian dari University of British Columbia, bekerja shift di malam hari membuat seseorang mudah cidera. Hal itu disebabkan kerja shift berdampak pada jam tidur yang tidak beraturan, sehingga seseorang akan terasa terlalu letih dan lemas serta berisiko cidera ketika kembali bekerja.

Cara Menjaga Kesehatan Bagi Pekerja Shift
1. Makan lebih banyak protein dan sedikit karbohidrat
Pilih makanan dengan protein tinggi seperti ikan tuna, telur, keju, selai kacang, daging ayam dan tahu. Makanan ini dapat membantu meningkatkan kewaspadaan dan fokus Anda terhadap pekerjaan. Makanan mengandung karbohidrat seperti roti, kentang, dan sereal sebaiknya dihindari karena bisa menimbulkan efek santai atau penenang. Anda bukannya akan fokus pada pekerjaan, malahan akan bertambah mengantuk.

2. Hindari gula dan minuman manis
Terlalu banyak gula tidak baik bagi siapa pun dan efeknya akan bertambah buruk bagi pekerja shift malam. Penelitian menunjukkan bahwa kemampuan tubuh untuk memproses gula menurun pada malam hari sehingga menyebabkan obesitas atau kegemukan. Wanita dengan berat badan berlebih menyebabkan sulit untuk hamil karena mengganggu proses ovulasi yang mengakibatkan keseimbangan hormon terganggu dan siklus menstruasi tidak lancar sehingga menyebabkan sulit hamil.

3. Tidur yang cukup
Bekerja shift malam bukan alasan untuk tidak tidur. Bila memungkinkan, Anda bisa memanfaatkan tidur di saat istirahat atau 30 menit sebelum berangkat kerja, yang nantinya akan membuat tubuh terasa lebih segar dan sisanya bisa Anda manfaatkan untuk istirahat setelah pulang kerja.

4. Mengonsumsi cukup cairan
Saat bekerja malam hari sebaiknya pekerja di malam hari mengganti kafein dengan segelas air putih hangat. Air putih hangat sangat berguna menjaga kesehatan pekerja shift malam. Air putih untuk menjaga tubuh agar tetap terhidrasi. Mengonsumsi air putih dalam jumlah yang cukup juga akan menghindarkan tubuh mengalami letih dan lesu sehingga tubuh tetap bugar.

5. Jangan mengonsumsi kafein
Banyak pekerja malam yang menjaga dirinya agar tidak mengantuk dengan mengonsumsi kafein di saat malam hari. Bagi ibu yang sedang mengikuti program hamil dapat menghambat penyerapan asam folat yang dibutuhkan untuk meningkatkan kesuburan dan menunjang program hamil, apabila terlalu banyak mengonsumsi kafein akan menghambat hormon wanita dan menjadi sulit hamil.

 

Related posts

Leave your comment Required fields are marked *